13 tips dan cara mendidik anak yang baik dan efektif di usia dini. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa anak adalah merupakan harapan dan tumpuan orang tua kelak di kemudian hari. Oleh karenanya, sebagai orang tua tentu harus dapat memberikan bimbingan serta arahan yang tepat agar ia menjadi manusia yang baik dan berakhlak mulia sebagaimana yang kita inginkan kelak saat mereka telah dewasa.
Usia 0 tahun merupakan masa-masa yang kritis bagi perkembangan otak sang anak.
Pada tahap inilah anak mengalami masa-masa keemasan dimana perkembangan otaknya
terjadi dengan cepat dan pesat. Pada masa ini bahkan otak anak memiliki
kemampuan untuk menyerap pengalaman-pengalaman baru lebih cepat dari anak yang
berusia 3 tahun. Oleh sebabnya, Anda jangan sampai salah dalam mendidik maupun
memberikan contoh-contoh bagi putra-putri Anda.
Tips sukses cara mendidik anak
yang baik memiliki banyak metode. Seberapa besar tingkat kesuksesan dari metode
yang diterapkan tentu tergantung dari seberapa efektif masing-masing orang tua
dalam memberikan kontribusi kepada anak-anaknya. Agar Anda tak bingung dalam
memberikan arahan untuk anak, berikut ini adalah beberapa cara mendidik anak yang baik, benar dan bijak yang bisa
Anda coba.
1.
Bersikap lembut dan tunjukkan kasih sayang yang tulus
Sebagai orang tua, selalu bersikap lembut kepada anak adalah hal mutlak yang
harus dilakukan. Sebab hanya dengan tutur kata yang lembut, seorang anak akan
mendengarkan perkataan dari orang tuanya. Selain dituntut untuk bersikap lembut
kepada anak, orang tua juga selayaknya memberikan kasih sayang yang tulus dan
utuh kepada anak. Salah satu contohnya adalah dengan mengatakan kepada anak
bahwa Anda sangat menyayanginya. Pelukan atau ciuman juga bisa menjadi
penyemangat tersendiri bagi jiwa sang anak yang bisa Anda lakukan.
2.
Jadilah pendengar yang baik dan berikan dukungan
Mungkin anak Anda pernah merasakan di olok-olok oleh teman sebayanya. Sebagai
orang tua yang baik, cobalah untuk melakukan pendekatan agar si anak mau
bercerita. Di saat seperti itu Anda dituntut untuk menjadi pendengar yang baik dan mampu mendengarkan semua
keluh dan kesah si kecil. Ini adalah kunci sukses dalam membangun rasa percaya diri sang
anak.
Berikanlah dukungan yang positif dan bekalilah ia dengan skill untuk
menghindari olokan temannya serta kemampuan untuk bisa bersosialisasi dengan
baik. Sebagai contoh Anda dapat mengajarkan anak Anda untuk menghindari sebuah
ejekan dari temannya. Misalnya jika ada temannya yang mengatakan "Kamu
jelek", lantas jawaban yang paling tepat adalah "Biarin yang penting
pinter". Anak yang terbiasa mengolok-olok pasti akan merasa bosan dengan
jawaban yang demikian karena ejekannya tidak ditanggapi dengan serius serta
tidak mendapatkan feedback sesuai dengan yang ia inginkan, misalnya
dengan menangis, mengadu atau marah.
3.
Bangun kreatifitas dengan bermain bersama
Mengajarkan
anak bukan berarti harus selalu membuat "peraturan-peraturan baru"
yang tidak menyenangkan baginya, akan tetapi juga bisa dengan cara bermain bersama.
Biarkan ia mempelajari sesuatu dari Anda dengan cara-cara yang jauh lebih
menyenangkan seperti bermain, menari atau bermain musik bersama.
4.
Hindari menggunakan kata "Jangan"
Inilah
salah satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh orang tua. Di saat anak tengah
bereksperimen yang mungkin sedikit membahayakan, orang tua umumnya berkata
"jangan" kepada anaknya. Sesungguhnya kata ini apabila terlalu sering
diucapkan oleh orang tua kepada anaknya justru dapat berakibat negatif yang
menyebabkan sang anak tidak berkembang kreatifitasnya. Untuk mengganti kata
"jangan", Anda sebaiknya menggunakan kata lain yang bermakna lebih
positif. Contoh kasusnya seperti misalnya ada anak yang berlari, lalu bundanya
berkata "Jangan lari!". Sesungguhnya yang dimaksud sang bunda adalah
"berjalan" saja akan tetapi sang anak tidak menangkap maksud ini.
Jadi kalimat yang sebaiknya digunakan adalah "Berjalan saja" atau
"Pelan-pelan saja" dan lain sebagainya.
5.
Jadilah panutan dan idola untuk anak Anda.
Pada
umumnya setiap anak memiliki idola "superhero" di dunia imajinasinya.
Namun di dunia yang sesungguhnya, ia juga pasti ingin memilikinya. Anda sebagai
orang tua sebisa mungkin mencoba untuk menjadi apa yang diinginkan sang anak
dan selalu bisa diandalkan. Salah satunya adalah dengan melakukan apa pun yang
menurut Anda terbaik untuk bisa diberikan kepada putra-putri Anda.
6.
Berikan rasa nyaman.
Tumbuhkanlah
rasa nyaman saat anak sedang bersama dengan Anda. Ajaklah untuk berdiskusi
kecil di sela-sela kebersamaan Anda. Agar anak merasa nyaman, sebaiknya jangan
menjadi yang merasa paling tahu segalanya sehingga membuat Anda terkesan
mendominasi pembicaraan. Jadikan ia seperti seorang teman yang juga perlu untuk
Anda dengarkan dengan baik dan penuh rasa simpati.
7.
Tumbuhkan sikap menghormati.
Ajarkan
ia untuk selalu menghormati siapa pun orangnya, baik orang yang lebih tua
maupun teman sebayanya. Hal ini penting untuk ditumbuhkan semenjak usia dini
karena di kemudian hari saat ia dewasa ia dapat berlaku hormat kepada semua
orang.
8.
Ajarkan rasa tanggung jawab.
Ajarkan
dan ingatkan anak Anda untuk selalu memiliki rasa tanggung jawab terhadap
dirinya. Misalnya jika telah tiba waktunya untuk sekolah, ia harus berangkat.
Jika ia bertanya mengapa harus demikian. Berikanlah alasan yang bisa dipahami
olehnya.
9.
Ajarkan untuk meminta maaf.
Meminta
maaf atas sebuah kesalahan adalah tindakan yang mulia dan kesatria. Ajarkanlah
anak Anda untuk mau meminta maaf untuk kesalahan yang mungkin ia lakukan
terhadap teman sebayanya agar ia menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya
adalah tindakan yang kurang terpuji.
10. Jangan
ditakut-takuti.
Orang
tua biasanya cenderung mengambil "jalan pintas" yang mudah. Selain
berbohong, orang tua juga biasanya kerap menakut-nakuti anak agar anaknya mau
menurut dengan segera. Ini adalah perilaku orang tua yang keliru karena selain
bisa menjadi semacam trauma saat ia dewasa, hal ini juga mengakibatkan anak
menjadi tidak mandiri sehingga dapat mengurung kreatifitasnya.
11. Jangan dibohongi.
Sama halnya dengan ditakut-takuti,
anak yang kerap dibohongi saat masih kecil akan menjadi terbiasa dengan
kebohongan-kebohongan yang ditanamkan oleh orang tuanya. Saat nanti ia sudah
besar, ia tentu akan menganggap berbohong adalah hal yang wajar untuk dilakukan
karena semua orang termasuk orang tuanya juga melakukannya.
12. Jangan berkata
keras dan mengancam
Banyak orang bilang anak itu tidak bedanya seperti kertas putih yang kosong.
Baik atau tidaknya anak juga tergantung dari yang diajarkan orang tua
kepadanya. Oleh sebabnya cobalah untuk sebisa mungkin menghindari perkataan
yang keras, mengancam atau bahkan meneriaki sang anak. Apabila perilaku anak
mungkin terkesan nakal atau bandel, cobalah untuk menahan emosi Anda dan
katakan dengan lembut serta bijaksana.
13. Ajarkan
keterbukaan
Disaat Anda memiliki
waktu luang bersama dengan sang buah hati. Ajaklah berbincang dan cobalah untuk
mencari tahu mengenai kesehariannya. Apa saja yang ia lakukan, apa yang membuat
ia senang, apa yang membuatnya sedih atau bahkan yang membuatnya bersemangat.
Dengan terbukanya sang anak, Anda juga bisa mencari mencari celah untuk dapat
mengetahui sifat sang anak sekaligus menjadi inspirasi bagi orang tua. Orang tua yang baik dan bijak adalah
orang tua yang dapat mengambil pengalaman dan pelajaran dari siapa pun termasuk
dari anaknya sendiri